REDUCING ANXIETY AND CREATING A RETURN-TO-OFFICE CULTURE OF HEALTH

The World Health Organization (WHO) dan the International Labour Organization (ILO) telah menyuarakan tindakan nyata untuk mengatasi masalah kesehatan mental pada pekerja. Diperkirakan 12 miliar hari kerja hilang setiap tahun karena depresi dan kecemasan yang merugikan ekonomi global hampir US$1 triliun. Pedoman WHO tentang kesehatan mental di tempat kerja merekomendasikan tindakan untuk mengatasi risiko kesehatan mental seperti beban kerja yang berat, perilaku negatif, dan faktor lain yang menimbulkan tekanan di tempat kerja. Untuk pertama kalinya WHO merekomendasikan pelatihan manajer, untuk membangun kemampuan mereka dalam mencegah lingkungan kerja yang penuh tekanan dan menanggapi pekerja yang mengalami kesulitan. Berikut beberapa solusi untuk mengatasi kecemasan dan membuat budaya yang sehat di kantor.

  1. Adanya Otonomi 

Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan adalah adanya otonomi yaitu karyawan memiliki kebebasan dan independensi dalam menjalankan peran dan membuat keputusan tentang pekerjaan mereka. Salah satu otonomi bagi karyawan seperti adanya model kerja hybrid, di mana mereka berada di kantor selama tiga hari dan di rumah selama dua hari, atau menawarkan fleksibilitas dalam tugas yang diselesaikan karyawan. Sehingga karyawan merasa termotivasi untuk menjalani rutinitas sehari-hari dan mengembangkan kemampuan diri untuk memperoleh hasil yang terbaik. Dengan mengizinkan mereka memilih apa yang terbaik bagi mereka akan sangat bermanfaat dalam hal membangun budaya yang sehat di tempat kerja.

  1. Acknowledge your Feelings

Dengan perubahan yang tidak dapat dihindari dan ketidakpastian terkait dengan pekerjaan, penting untuk mengetahui beberapa tingkat kecemasan. Kecemasan adalah hal yang normal saat menghadapi perubahan, dan itu bukan indikasi bahwa ada sesuatu yang buruk atau tidak aman. Perlu diingat bahwa kecemasan akan menghilang dalam beberapa waktu dan diperlukan tenaga ahli dibidangnya untuk membantu mengatasinya.

  1. Focus on the Positive

Berpikir positif membantu manajemen stres dan bahkan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Berpikir positif tidak berarti Anda mengabaikan situasi hidup yang kurang menyenangkan. Berpikir positif berarti Anda mendekati ketidaknyamanan dengan cara yang lebih positif dan produktif.

  1. Establish a routine

Saat Anda berada di kantor, cobalah untuk konsisten. Misalnya, putuskan hari dan jam berapa Anda akan berada di kantor, dan rencanakan pekerjaan Anda. Dengan memiliki rutinitas yang teratur dapat membantu mengurangi stres dan mempermudah dalam lingkungan pekerjaan.

  1. Create a task list

Luangkan waktu saat Anda bangun di pagi hari atau sebelum tidur untuk membuat daftar tugas dan tenggat waktu. Dengan membuat daftar tugas membantu mengurangi perasaan stres dan kekhawatiran dalam bekerja. Ini juga akan membantu Anda menyelesaikan jadwal tugas atau daftar kecil tujuan setiap hari, Anda dapat merasa puas dengan menyelesaikan tugas dan menjadi lebih percaya diri dengan kemampuan kerja Anda.

  1. Be Considerate and Aware of Others

Perhatian adalah sikap saling mengerti antara satu orang dengan orang lain, antara makhluk sosial maupun individu. Sikap perhatian adalah melakukan sesuatu hal yang kecil untuk orang lain. Misalnya, memastikan bahwa ada cangkir kopi bersih untuk orang berikutnya, atau membantu kolega Anda membawa banyak file. Tindakan kebaikan kecil ini menunjukkan bahwa Anda tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan orang. 

  1. Reach out for Help

Terlepas dari usaha terbaik yang sudah Anda lakukan, Anda mungkin masih memerlukan bantuan dari orang lain. Meminta bantuan dapat menunjukkan rasa kepercayaan kepada orang lain dan membantu membangun hubungan dengan sesama.

 

REFERENCE